Sabtu, 02 Desember 2017

Design for Environment (DfE)

Design for Environment (Green Design) 
Design for Environment adalah bagaimana membuat suatu produk yang dapat ramah lingkungan.

  1. Design for Recycling, yaitu mendesain suatu barang yang dapat digunakan kembali.
  2. Demateralization, yaitu penguraian materi yang digunakan.
Contoh produk DfE
1. Patagonia Clothing


Pantagonia clothing merupakan salah satu jenis bentuk eco design atau lebih ramah lingkungan. Patagonia cloting memproduksi baju yang bahannya hampir 54% berasal dari bahan recycle.

2. Stokke Tripp Trapp Chair
Kursi ini dibuat dengan tujuan agar dapat dipakai oleh semua orang. Seperti contoh, ketika berada di sebuah restoran makanan maka terdapat kursi khusus untuk bayi. Untuk mempermudahnya, maka dibuat kursi ini agar dapat dipakai oleh siapa saja. Yang membedakannya hanya ukuran ketinggiannya saja.

3. Dunlop Recycled Wellington Boots


Boots ini terbuat dari polyurethane atau suatu bahan campuran hasil pengisolvenan antara karet dan plastik sehingga didapatkan pelarutan material yang memiliki keuggulan sangat tahan gesek, dan tahan terhadap beberapa bahan kimia, stabil dalam suhu dingin dan panas. Selain itu, boots ini juga terbuat dari PVC atau bahan buatan manusia yang biasanya lapisan dasar terbuat dari tekstil, dan memiliki permukaan yang kaku dan rapuh. Terakhir, bahan yang dipakai dalam pembuatan boots ini yait rubber atau bahan karet.

4. Freitag Bags


Produk ini terbuat dari terpal, ban dalam kendaraan, dan seat belts.


Environmental Impacts
Ketika material yang digunakan semakin banyak, maka akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan. Beberapa diantaranya yaitu sebagai berikut

1. Global Warming
2. Resource depletion 
3. Solid Waste

 4. Water Pollution
5. Air Pollution
6. Land Degradation


DESIGN FOR ENVIRONMENT
Design for Environment adalah metode untuk meminimalisir atau menghilangkan dampak lingkungan dari sebuah produk sesuai siklus hidupnya. Praktik DfE yang efektif akan menjaga atau memperbaiki kualitas produk dan biaya produk sambil mengurangi dampak lingkungan. DfE memperluas fokus produsen tradisional pada produksi dan distribusi produksi siklus hidup tertutup.

Product Life Cycle


Life-Cycle Assessment (LCA)
Life-Cycle Assessment (LCA) adalah suatu pendekatan yang digunakan untuk menganalisa dampak suatu produk lingkungan selama siklus hidup produk. Langkah - langkah dalam analisis LCA:

  1. Siapkan piihan desain yang diusulkan
  2. Identifikasi life cycle, termasuk daur ulang dan disposal.
  3. Identifikasi semua bahan dan sumber energi yang digunakan.
  4. Identifikasi semua output dan aliran limbah.
  5. Ukur dampak dari setiap bahan, energi, dan limbah.
  6. Dampak agregat kedalam kategori untuk perbandingan.
Two Life Cycles



"Conditions" for Sustainability

  • Pertimbangkan bumi sebagai sistem tertutup dengan input tenaga surya dan siklus bio alam yang terbatas.
  • Energi surya dan bahan bakar terbarukan lainnya merupakan sumber energi berkelanjutan.
  • Penggunaan sumber daya harus seimbang dengan tingkatan bumi menciptakan sumber daya (bahkan tingkat dimana bumi menggunakan bahan bakar fosil).
  • Limbah beracun, logam berat, radiasi, dan "sampah molekuler" lainnya harus disingkirkan karena mereka bukan bagian dari siklus bio.

Product Development Process


Proses DfE

Yang perlu diingat oleh seorang Industrial Engineer

  1. Fungsionalitas dan kinerja
  2. Manufaktur, logistik (salah satunya harus bisa membuat produk)
  3. Keandalan dan keselamatan (harus ada beberapa kualitas standar)
  4. Biaya, penetrasi pasar (produk harus diberi harga yang kompetitif)

Beberapa tingkatan DESIGN
  1. DfM (Design for Manufacturability), sehingga produk dapat dibuat dengan mudah dan dengan biaya yang wajar.
  2. DfL (Design for Logistics), sehingga semua aktivitas produksi dapat diatur dengan baik.
  3. DfT (Design for Testability), sehingga kualitas produk dapat diperiksa dengan mudah.
  4. DfP (Design for Pricing), sehingga produk akan laku dijual.
  5. DfSL (Design for Safety & Liability), sehingga produk menjadi aman untuk digunakan dan perusahaan tidak bertanggung jawab.
  6. DfR (Design for Reliability), sehingga produk bekerja dengan baik
  7. DfS (Design for Serviceability), sehingga layanan setelah penjualan dapat ditawarkan dengan biaya yang wajar kepada perusahaan.
  8. dan lain-lain.
Pertanyaan dasar yang muncul di DESIGN FOR ENVIRONMENT


1. Produk atau proses?
Membuat produk yang sama dengan cara yang berbeda
   Contoh: untuk meminimalkan konsumsi energi atau generasi produk sampingan.
Membuat produk yang sama, tetapi dengan bahan yang berbeda
Membuat produk berbeda yang memenuhi fungsi yang sama

2. Di tingkat mana?
Microscale: Bagian dari produk dan sebuah unit produksi.
Mesoscale: Seluruh produk dan seluruh pabrik.
Macroscale: Memenuhi fungsinya (service) dengan cara yang baru dam memikirkan kembali hubungan industri-lingkungan (sosial concerns).

Mendesain ulang PROSES vs PRODUK



Option 1: Mendesain ulang PROSES
- Satu-satunya cara untuk mendekati desain ulang yaitu dengan melakukannya secara berkali-kali (contohnya kertas dan baja).
- Memikirkan kembali apa yang memasuki manufaktur (bahan yang masuk).
- Memikirkan kembali teknologi proses yang spesifik (contohnya pelarut).
- Pertimbangkan kembali apa yang keluar selain produk itu sendiri.

Hambatan:
- Teknologi (alternatif tidak layak secara teknis)
- Biaya penelitian dan pengembangan
- Resiko berhubungan dengan yang tidak diketahui
- Inersia perusahaan ("Don't mess with success!")

Contoh Design for Environment yang diterapkan pada proses manufaktur




Keuntungan:
- Udara yang kurang untuk bebas dari debu dan sedikit kemungkinan gangguan dari debu.
- Dengan tidak adanya personil didalam volume yang terkontrol, seseorang juga dapat memanfaatkan atmosfir bebas oksigen (nitrogen murni) untuk mengurangi oksidasi atau efek samping yang tidak diinginkan yang lainnya.


Option 2: Mendesain ulang PRODUK
- Pertimbangkan fungsi daripada objeknya.
- Paket adalah bagian dari produk sehingga pikirkan kembali pengemasan produk juga.

Hambatan:
-Teknologi
- Ergonomi, keamanan
- Sosial


LIFE CYCLE IMPACTS 




Referensi:
https://sci-pusat.blogspot.co.id/2012/10/polyurethane-pu-apa-dan-bagaimana_21.html
http://kenzieshop.web.id/blog/bahan-tas-pvc-dan-pu/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Design for Environment (DfE)

Design for Environment (Green Design)  Design for Environment adalah bagaimana membuat suatu produk yang dapat ramah lingkungan. Design ...